"SESUNGGUHNYA laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang taat, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu', laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah, Allah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar." (QS. Al-Ahzab [33] : 35).
Mengutip tulisan Dr. Muhammad Ali Al-Hasyimy dalam bukunya yang berjudul Jati Diri Wanita Muslimah; "Wanita muslimah dengan tugas dan kewajiban yang sama dengan laki-laki, adalah pembawa risalah dalam kehidupan. Oleh karena itu, dia harus memiliki sifat sosial, dinamis dan dapat memberikan pengaruh, selama keadaan hidup dan keluarganya mengizinkan untuk itu, mau bergaul dengan wanita-wanita lain sesuai dengan kemampuannya serta mempergauli mereka dengan akhlak luhur yang diajarkan Islam yang menjadikannya berbeda dari wanita-wanita yang lain."
Dimana pun berada, seorang muslimah harus senantiasa menjadi lentera yang menyinari, pelita hidayah, sumber bimbingan, dan menjadi aktivis yang senantiasa membangun, melakukan perbaikan dan penyadaran terhadap semua orang, baik melalui ucapan maupun perbuatan.
Menjadi pribadi shalihah adalah idaman setiap muslimah. Karena seorang muslimah shalihah adalah sebaik-baik perhiasan dunia. Pada kenyataannya, menjadi pribadi shalehah bukanlah hal yang mudah. Diperlukan usaha dan perjuangan yang kuat untuk mencapainya. Tantangan jahiliyah saat ini yang begitu besar. Kehidupan yang semakin mengarah kepada materialistis, hedonisme dan berbagai penyakit sosial lainnya yang dapat merusak fitrah kita sebagai seorang muslimah sejati. Apalagi konspirasi Yahudi dengan zionismenya menjadikan muslimah sebagai salah satu program pe-yahudi-an. Banyak jalur yang mereka manfaatkan untuk merusak fitrah muslimah, misalnya saja melalui jalur pendidikan, pemikiran, sosial, ekonomi, dan lain-lain.
Kehidupan muslimah masa kini yang dilumuri berbagai kontradiksi, disatu sisi ada yang serba berlebihan, disisi lain ada kekurangan. Banyak di antara muslimah yang memiliki kelebihan fisik dibandingkan dengan lainnya. Akan tetapi ia tidak mampu memberikan kontribusi yang maksimal bagi masyarakat sekitarnya, bahkan bagi diri dan keluarganya. Oleh karena itulah, seorang muslimah harus senantiasa memiliki kesadaran dan keiginan yang kuat untuk mempertahankan fitrahnya sebagai muslimah sejati yang tidak hanya cantik fisik akan tetapi lebih kepada kecantikan ruh yang terpancar dari hatinya yang senantiasa menjadi penerang dalam pekatnya kehidupan.
Sebagai insan yang memiliki julukan 'makhluk halus' (memiliki perasaan sensitif dan halus), seorang muslimah memiliki pribadi yang berperasaan halus dan konsisten dalam berbagai persepsinya. Sungguh merupakan kepribadian baik yang dituntut keberadaannya. Akan tetapi jika hal itu terlalu menguasai dirinya, maka akan mengakibatkan sikap yang terlalu sensitif dan lunak, dan dapat merusak bahkan menghilangkan kekuatan serta keistimewaannya sebagai seorang muslimah sejati.
Sebagai seorang manusia yang mengemban amanah menyeru kepada amar ma'ruf nahi munkar, seorang muslimah berkewajiban mengajak orang lain ke jalan yang telah ditunjukkan oleh Allah SWT. Apabila hal itu belum mampu ia laksanakan maka minimal ia melakukan pada diri sendiri, walaupun memang sangat sulit dibandingkan dengan mengatakan pada orang lain; lakukanlah amal kebaikan, jauhilah perkara-perkara yang mungkar, dan masih banyak lagi kata-kata yang keluar dari mulut kita, akan tetapi, kita sendiri tidak melakukannya. Na'udzubillah.
Saat ini, banyak muslimah yang sedang berusaha menjadi muslimah shalihah. Mereka mengetahui jalan yang benar dan selalu berupaya untuk selalu berada pada kebenaran. Akan tetapi, banyak hal yang menjadi penyebab mereka sulit mencapainya. Hanya berdiam diri, tidak berusaha untuk terus maju, seakan-akan lupa makna-makna mulia sehingga tidak beramal demi makna itu. Mereka terkalahkan oleh kemapanan dan kemalasan, cinta dunia dan panjang angan-angan. Timbulnya berbagai permasalahan di kalangan muslimah saat ini merupakan satu hal yang patut kita jadikan sebagai cambuk sehingga dapat memacu diri untuk dapat mencapai gelar mulya (muslimah sejati) yang memiliki kualitas diri baik dari segi wawasan dan intelektual maupun dari segi ruh.
Harapan besar telah diamanahkan kepada para muslimah yang mampu mengemban amanah, yang senantiasa mengokohkan kepribadiannya sebagai bukti nyata kesadaran, peningkatan dan loyalitas diri terhadap Islam serta terhadap peradaban manusia. Dan yang pasti, apa pun yang dilakukan seorang muslimah harus senantiasa dilandasi dengan niat yang satu, niat karena Allah dan hanya untuk menggapai ridha-Nya.
Jumaat, 18 Mac 2011
Muslimah Sejati, Dicari & Dinanti!
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
0 ulasan:
Catat Ulasan